Opini - Setiap manusia, tentunya kita semua memiliki nilai egoisme alias kesombongan, walaupun hanya sedikit. Demikianlah keniscayaan kita sebagai makhluk yang lemah.
Kelemahan manusia telah dijelaskan dalam Al-qur’an, bahwa manusia diciptakan dalam keadaan yang lemah. Pertanyaan kemudian, seperti apakah solusinya terhadap kita sebagai makhluk yang lemah? Tentu jawabannya adalah akal, akal pun telah dipertegas oleh Allah sebanyak 46 kali dalam Al-qur’an.
Baca juga:
Saiful Chaniago: Kekuatan Alam Indonesia
|
Akal yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya, karena akal ‘niscaya manusia mampu membedakan semua perkara secara baik dan benar. Sejauh manakah kita memastikan optimalisasi akal 'terhadap kepentingan kehidupan, maka ikhtiarnya adalah 'tentunya pada diri kita masing-masing. Sejauh mana akal kita diarahkan, guna kemudian memastikan seberapa besar nilai terhadap eksistensi diri dan juga terhadap eksistensi kehidupan kita di bumi.
Optimalisasi akal, akan mempengaruhi setiap jati diri manusia secara baik dan terarah. Demikian seharusnya menjadi kewajiban setiap manusia agar terhindar dari nilai egoisme yang menghilangkan nilai kita sebagai makhluk yang berakal.
Sejatinya, egoisme alias kesombongan merupakan suatu sikap yang mengabaikan keniscayaan akal dalam semua kepentingan kehidupan kita sebagai manusia. Karena sebagai makhluk yang berakal, sepatutnya kita wajib mempertegas eksistensi diri sebagai manusia, guna memaksimalkan semua perintahnya Allah. Tentunya semua perintahNya untuk memastikan kita sebagai makhluk yang berakal.
Semoga Allah senantiasa meridhoi semua ikhtiar kita, sebagai makhluk yang berakal..
Penulis: Saiful Chaniago Waketum DPP KNPI